Selasa, 05 April 2022

Saham Asia-Pasifik Bervariasi Karena Minyak Melonjak; Keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia ke depan

 

SINGAPURA — Saham di Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Selasa pagi karena investor menantikan keputusan suku bunga terbaru Reserve Bank of Australia. 

 Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,1% sedangkan indeks Topix turun 0,35%. Kospi Korea Selatan sedikit lebih rendah. Di tempat lain, saham Australia naik karena S&P/ASX 200 naik 0,76%. Di Asia Tenggara, indeks Straits Times Singapura naik 0,34%. Pasar di Hong Kong dan China daratan ditutup pada hari Selasa untuk liburan. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,15% lebih tinggi. 

 Harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia pada hari Selasa, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 1,54% menjadi $109,19 per barel. Minyak mentah berjangka AS naik 1,55% menjadi $104,88 per barel. Harga minyak melonjak pada hari Senin karena investor bersiap untuk prospek sanksi lebih Barat terhadap Rusia menyusul tuduhan pembantaian sipil di dekat kota-kota Ukraina. 

 Sanksi baru Uni Eropa terhadap Rusia kemungkinan akan mencakup baja, kemewahan, bahan bakar jet dan banyak lagi, sumber mengatakan kepada CNBC. Blok tersebut, bagaimanapun, tetap terbagi atas apakah akan memperpanjang sanksi tersebut untuk impor energi. Sementara itu, Reserve Bank of Australia akan mengumumkan keputusan suku bunga terbaru pada pukul 12:30 malam. HK/SIN pada hari Selasa. 

 Menjelang keputusan itu, dolar Australia berpindah tangan pada $0,7539, menyusul lonjakan kemarin dari bawah $0,75. Semalam di Wall Street, S&P 500 naik 0,81% menjadi 4.582,64. Dow Jones Industrial Average naik 103,61 poin, atau 0,3%, menjadi 34.921,88. Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi mengungguli, melonjak 1,9% menjadi 14.532,55. 

  mata uang 

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 98,967 setelah naik baru-baru ini dari bawah 98,6. Yen Jepang diperdagangkan pada 122,55 per dolar, lebih lemah dibandingkan dengan level di bawah 122 yang terlihat terhadap greenback minggu lalu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar