Kamis, 29 Juli 2021

Dolar AS Lanjutkan Tren Pelemahan Usai Pernyataan Powell soal Tapering

  Dolar Amerika Serikat terus melanjutkan tren pelemahannya pada Kamis (29/07), jatuh ke posisi terendah dua minggu setelah indikasi lanjutan bahwa kenaikan suku bunga AS masih jauh dalam kesimpulan dari pertemuan Federal Reserve terbaru.

Pada pukul 14.47 WIB, indeks dolar AS makin bergerak melemah 0,22% di 92,112 menurut data Investing.com.

USD/JPY turun tipis 0,02% ke 109,88, GBP/USD menguat 0,33% di 1,3944, EUR/USD naik 0,18% di 1,1863 menjelang rilis data inflasi dan tingkat pengangguran Jerman, sementara AUD/USD naik 0,17% di 0,7389. Adapun rupiah stabil di level 14.485,0 hingga pukul 14.31 WIB.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunganya tetap pada hari Rabu setempat di akhir pertemuan dua hari terbarunya, seperti yang diharapkan secara luas, sambil mengisyaratkan ekonomi AS membuat kemajuan menuju tingkat di mana anggota Fed setuju untuk mengurangi pembelian obligasi bulanan.

Namun, pernyataan dari Ketua Jerome Powell soal kenaikan suku bunga masih "jauh" dan pasar pekerjaan masih memiliki "beberapa alasan untuk dilindungi" sebelum bank sentral mulai mengurangi asetnya memberi tekanan bagi dolar.

Komentarnya menyiratkan bahwa investor akan mencermati data ekonomi terbaru. Klaim pengangguran awal mingguan, yang dijadwalkan pada pukul 08:30 AM ET (1230 GMT), diprediksi akan menunjukkan penurunan yang berkelanjutan, sementara rilis PDB kuartal II pada saat yang sama diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 8,5%, peningkatan besar dari pertumbuhan 6,4% yang terlihat pada kuartal sebelumnya.

"Kami masih menemukan kemungkinan bahwa keputusan pengurangan (tapering) diambil pada bulan September dengan perlambatan formal pembelian akan mulai Desember dan seterusnya," analis Nordea menyatakan dalam catatan. “Kami berharap The Fed dapat menyelesaikan tapering pada musim panas 2022.”

Sedangkan, USD/CNY terus melemah 0,40% di 6,4645 pukul 14.54 WIB setelah yuan mendapatkan kembali banyak kekuatannya yang hilang karena sentimen regulasi terhadap perusahaan teknologi yang mengguncang pasar ekuitas dan obligasi lokal.

Membantu tren Kamis adalah laporan yang mengatakan bahwa regulator sekuritas China menghubungi kelompok bank-bank dan investor institusional asing dan China terpilih pada Rabu malam setempat untuk mencoba dan menenangkan ketegangan. CNBC melaporkan bahwa China akan tetap mengizinkan perusahaan mencatatkan saham di Amerika Serikat.