Di tempat lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia telah mengkonfirmasi penentuan waktu yang lebih awal dari yang dijadwalkan untuk pelarangan ekspor bijih nikel, yang pada gilirannya dapat membantu mengecilkan defisit neraca transaksi berjalan negara menurut Ekonom UOB Group E.Tanuwidjaja.
Selain itu, pelemahan keseluruhan Dolar AS (USD) di balik data suram baru-baru ini juga dapat dianggap sebagai alasan untuk penurunan terbaru pasangan ini.
Investor sekarang akan fokus pada keputusan suku bunga dari Bank Indonesia (BI). Menurut 23 dari 30 ekonom yang disurvei Bloomberg, BI diperkirakan akan menurunkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin menjadi 5% pada hari Kamis. Peluang untuk penurunan suku bunga keempat berturut-turut bank sentral Asia naik setelah komentar Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo selama minggu lalu dan perkiraan pertumbuhan yang pesimistis dari International Monetary Fund (IMF) untuk 2019.
Setelah keputusan BI, investor akan mengawasi kalender ekonomi global yang membawa banyak peristiwa penting seperti angka aktivitas dari Zona Euro, Jerman dan Amerika Serikat (AS). Meskipun demikian, acara utama hari ini adalah pertemuan kebijakan moneter European Central Bank (ECB) yang merupakan pertemuan terakhir bagi Mario Draghi sebagai Presiden.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Saham dan obligasi telah jatuh hampir sepanjang tahun karena kebijakan Fed yang lebih ketat mengangkat imbal hasil dan mengurangi selera ris...
-
Berita Forex -- CNH adalah singkatan dari RMB lepas pantai (Chinese Yuan) yang diperdagangkan di luar China daratan, kebanyakan di HongKong...
-
SINGAPURA — Saham China berbalik dari penurunan awal pada hari Selasa setelah jatuh pada hari sebelumnya, meskipun ada kekhawatiran Covid di...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar